Selasa, 05 Agustus 2008

SEJARAH RADIOGRAFI DENGAN SINAR-X

Salah satu tokoh besar dalam radiografi adalah orang yang menemukan sinar x, yaitu Wilhelm Conrad Roentgen. Roentgent lahir pada tanggal 27 Maret 1845 di Lennep, Jerman. Roentgen belajar di Utrecht dan Zurich dan akhirnya menjadi Profesor fisika di Strasbourg pada tahun 1876, Giessen pada 1879, dan Wurzburg pada 1888, dimana penemuannya yang terkenal terjadi. Ia terakhir menjadi Profesor fisika di Munich pada tahun 1899.
Sinar x ditemukan selama experimen laboratorium di Universitas Wurzburg yang terjadi pada 8 November 1895. Ia berexperimen di ruang laboratorium yang setengah digelapkan dengan sebuah tabung vakum, yang disebut tabung “Crooke”, yang diselimuti dengan kertas fotografi hitam untuk mendapatkan efek visual yang lebih baik ketika sinar katoda dihasilkan. Ketika experimen, ia mengamati kejadian pada karton yang dilapisi dengan barium platinocyanida yang terletak pada meja yang tidak terlalu jauh dari tabung, saat tabung dibangkitkan. Meskipun tidak ada cahaya tampak yang lepas dari tabung karena diselimuti oleh kertas hitam, Rontgent mengamati bahwa layar barium platinocyanida berpendar. Ia juga mengamati bahwa bila ia menggerakkan karton yang dilapisi skrin barium platinocyanida mendekati tabung, skrin berpendar dengan intensitas lebih tinggi, yang membuktikan bahwa ada sinar yang tak diketahui namanya memancar dari tabung. Sebagai hasil dari penemuan tersebut, Roentgent mulai melakukan experimen lebih lanjut dengan mengambil gambar radiografi berbagai obyek dalam laboratorium, termasuk kotak kayu yang berisi logam berat, kunci pada pintu laboratorium, dan senapan laras ganda dengan ukuran pelet yang berbeda-beda didalamnya. Ia juga melakukan sinar x material lain, seperti kartu bermain, buku, kayu dan bahkan lembaran logam tipis. Ia juga mengamati bahwa bila ia meletakkan tangannya diantara tabung dan karton yang mengandung garam fluorescent, batas bayangan yang lemah dari bagian tangannya tampak. Struktur tulang dalam dagingnya diamati. Pembuktian paling bersejarah atas penemuannya, ketika istrinya datang berkunjung ke laboratorium. Saat kunjungan tersebut Wilhelm Conrad Roentgent mengambil gambar radiografi dari tangan istrinya, Bertha.. Pada hari pertama penemuannya, ia menyebut sinar yang tak diketahui tersebut sebagai “cahaya X”, tetapi banyak dari teman ilmuannya menyebut “sinar Roentgen”. Kenyataannya, pernyataan “sinar Roentgen” sangat populer pada awal 1900-an. Dalam tahun 1901, Roentgen dianugerahi hadiah Nobel pertama dalam bidang sains untuk pekerjaannya dengan sinar x. Pada tahun 1902, istilah yang Roentgen sebutkan untuk penemuannya, yaitu “sinar-x” mulai digunakan.
Kemajuan dari penelitian ini maju dengan pesat, seperti pada awal 1896 telah digunakan untuk memeriksa paket pos, pengujian porselen dan batu berharga serta bidang pengobatan. Pada Maret 1896, saat pameran listrik nasional di New York, T.A. Edisson dan asistennya C.M Dally mempertunjukan penggunaan pesawat sinar-x. Sayang sekali, C.M Dally juga merupakan salah seorang dari korban pertama akibat radiasi sinar-X ini pada tahun 1904. Selanjutnya penggunaan sinar-x untuk pemeriksaan las dimulai pada January 1896. Radiografi tangan yang tertembak mesiu juga telah dilakukan pada Februari 1896. Selama 1986 juga object logam pada pabrik baja di Pittsburgh and pemeriksaan persenjataan militer telah dimulai di Amerika, Jerman dan Austria.
Roentgen mengesampingkan berbagai tawaran komersial yang berkaitan dengan penemuannya. Fakta lain yang menarik perhatian mengenai Roentgen adalah bahwa ia menolak untuk mematenkan penemuannya, sehingga dunia dapat secara bebas memanfaatkan hasil kerjanya. Pada tahun-tahun terakhirnya, Roentgen menarik diri dari perhatian publik. Ia meninggal pada tanggal 10 Februari 1923 karena tumor usus dan dikuburkan disamping istrinya pada kuburan keluarga di Giessen. Pada waktu kematiannya, ia hampir bangkrut akibat inflasi yang diikuti dengan perang dunia I.
Pada 20 tahun pertama setelah penemuan Roentgen yang terkenal tersebut, sinar-x digunakan dalam kalangan medis oleh dokter yang mengembangkan teknik sinar-x medis, untuk melihat bagian dalam tubuh manusia ketika pasien masih hidup. Pada tahun 1912, Laue, Knipping, dan Frederick berhasil melakukan experimen pertama menggunakan difraksi sinar-x. Dikarenakan produk pertama tabung pesawat sinar-x memberikan hasil yang sangat tidak memuaskan, sukar dikendalikan dan intensitas sinar-x yang rendah, maka diperlukan disain baru. Untuk itu pada tahun 1913 oleh Coolidge telah memberikan hasil yang lebih berarti, sehingga pesawat sinar-x mampu meningkatkan intensitas dan energi hingga 100 kV. Segera setelah experimen tersebut, pesawat sinar-x menghasilkan intensitas sinar-x yang lebih besar dan memungkinkan mengontrol radiasi. Pada pengujian tak merusak, Dr. H.H. Lester mulai bereksperimen dengan berbagai material pada awal tahun 1920 di Watertown Arsenal, Watertown, Massachusetts.
Pada 1931, ASME memberikan izin pada pengelasan bejana tekan dengan pengesahan menggunakan sinar-x, sedangkan pada Angkatan Laut Inggris dan Lloyd Register untuk perkapalan juga menerima aturan yang sama. Generator sinar-x tegangan tinggi (1000 kV) telah tersedia pada tahun 1931 oleh General Electric Co, juga radiografi sinar-x untuk benda bergerak cepat telah dilakukan di Jerman dan Amerika pada 1938, Belanda (1940) dan Inggris (1941). Untuk sinar-x ber-energi tinggi hingga dengan orde jutaan volt telah dihasilkan dengan menggunakan Betatron. Sedangkan untuk pesawat sinar-x yang dapat dibawa ke tempat operasi telah dimulai pada tahun 1960-an dengan energi hingga 15 MeV dan dapat meradiografi las hingga ketebalan 30 cm.
Sampai perang dunia II, pentingnya sinar-x dalam NDT tidak diketahui, atau tidak ada teknologi yang secara luas digunakan. Pentingnya radiografi industri tercermin dalam nama pertama asoasi teknik yang sekarang disebut ASNT (American Society for Nondestructive Testing). ASNT didirikan pada tahun 1941 dengan nama The American Industrial Radium and X-ray Society.


(Tulisan ini dibuat bersama rekan Suparno - pusdiklat/batan dalam rangka memperbanyak khasanan uji tak rusak di indonesia, diacu dari berbagai sumber).

Tidak ada komentar: