Senin, 15 Juni 2009

Introduksi Termografi

(disebut juga : Thermal Inspection, Thermography, Thermal Imaging, Thermal Wave Imaging and Infrared Testing)
Metode UTR termografi meliputi pengukuran atau pemetaan suhu permukaan sebagai aliran kalor ke, dari dan atau melalui suatu obyek. Dalam bentuk yang paling sederhana, metoda ini dapat digunakan untuk membuat titik pengukuran dengan termokopel sederhana. Jenis pengukuran ini bermanfaat pada lokasi titik panas seperti pada bantalan (bearing) yang mengalami aus dan mulai memanas akibat bertambahnya gesekan.
Dalam bentuk yang lebih maju, sistem termografi digunakan untuk mendapatkan informasi kalor secara cepat juga terkumpul dalam area yang luas dan tanpa kontak (non-contact). Sistem termografi adalah perangkat untuk membuat gambar aliran kalor dari pencahayaan. Gambar termografi ini prosesnya cepat, pembiayaan yang efektif untuk melakukan analisa termal secara rinci. Gambar diatas adalah peta kalor dari pesawat ulang-alik ketika mendarat. (Foto milik NASA/JPL-Caltech/IPAC, sumber: www.imaging1.com).
Metoda pengukuran panas telah digunakan secara luas. Bisa digunakan untuk polisi dan tentara pada pandangan malam (night-vision), pengawasan dan bantuan navigasi; pemadam kebakaran dan petugas SAR untuk pemeriksaan kebakaran dan penyelamatan korban, untuk kedokteran sebagai perangkat diagnosa; dan oleh industri untuk audit energi, maintenance, pencegahan, kendali proses dan UTR. Fondasi dasar dari UTR termografi adalah aliran kalor dari permukaan padatan yang dipengaruhi oleh cacat internal seperti disbond, rongga atau inklusi. Hal ini sering digunakan pada pemeriksaan pesawat terbang, terutama badan pesawat dan struktur rumah lebah (honeycombs).

Tidak ada komentar: